WISATA ALAM JURUG MONCAR YANG BELUM MONCER |
|
Wisata air terjun Jurug Moncar secara administratif berada di Desa Bakung, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, belum terkenal (moncer) seperti wisata alam Tirto Galuh tetangga dekatnya, munculnya wisata alam ini terkesan latah atau aji mumpung.
Untuk dapat mendatangi tempat ini cukup mudah karena jalannya sudah beraspal. Walau jalannya sudah beraspal, pada saat mengunjungi Jurug Moncar sekali lagi pengunjung akan menemui jalan yang lobang-lobang yang ukuran beragam mulai dari yang kecil hingga besar. Jadi berhati-hatilah di jalan pada saat mengunjungi tempat wisata Jurug Moncar ini. Untuk menuju wisata alam Jurug Moncar ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua, akan tetapi apabila berniat menggunakan kendaraan roda empat kendaraan tersebut harus diparkir di ujung jalan, karena tidak ada fasilitas parkir. Tempat parkir hanya ditunjuk oleh penunjuk yang ala kadarnya dan tidak ada jaminan keamanan terhadap sepeda motor yang diparkir karena memang tidak ada petugas parkir. Setelah memarkir kendaraan, untuk mencapai lokasi pengunjung harus menuruni lereng bebatuan dengan jalan setapak. Disini pengunjung harus jeli sebab sekali lagi tidak ada pemandu jalan dan jalan berliku kadang bercabang. Jalan setapak yang sengaja dibuat penduduk berupa jalan tanah liat, dapat dibayangkan bila musim hujan tiba maka jalan tersebut akan licin dan pengunjung dapat tergelincir. Medan jalan yang menukik dan sulit dan pohon bambu yang rapat dan padat, mengingatkan kepada pengunjung akan bahaya hewan liar yang terdapat di sekitar lokasi seperti ular yang sewaktu-waktu melintas. Bagi pengunjung yang senang berpetualang jalan setapak ini merupakan medan yang dicari, tetapi tidak direkomendasikan bagi pengunjung yang hanya sekedar ingin menikmati pemandangan alam. Sebab jalan balik dari lokasi berupa tanjakan yang sudut 600. Ketika sampai di lokasi Jurug Moncar pertama-tama akan terlihat air terjun kecil yang berada di atas sebelah kiri dari Jurug Moncar yang mana air terjun kecil ini airnya mengalir menurun dan terbelah menjadi beberapa bagian, karena air mengalir menurun (Jawa: Njurug) dan terbelah maka penduduk setempat menamakan objek wisata ini Jurug Moncar. Air dari Jurug Moncar ini sangat bersih dan masih alami walau terkadang ada beberapa sampah plastik seperti botol bekas minuman, plastik sisa bungkus makanan dari para wisatawan yang tidak bisa menjaga sikap mereka tentang kebersihan lingkungan. Suasana pedesaan yang tenang, aroma asap dapur rumah pedesaan memberikan ketenangan dan perasaan ayem bagi hati pengunjung dan mensyukuri betapa indahnya alam ciptaan Tuhan.
Selain keindahan air terjunnya, Jurug Moncar juga memiliki ekosistem yang baik yang mana di sepanjang arus air dari Jurug Moncar terdapat fauna endemik yang tidak terdapat di tempat wisata lain. Fauna yang khas dari Jurug Moncar ini yaitu hewan kecil seperti kepiting kecil (Dekapoda) yang jumlahnya mencapai ribuan ekor sehingga hewan kecil dapat membuat para wisatawan terpesona dan kagum karena jumlah populasinya yang besar sehingga di sepanjang arus air, di dasar cerukan batu terdapat populasi ikan pemanjat yang mampu memnajat batu dan dapat bertahan hidup beberapa menit tanpa air. Sayangnya wisata alam ini belum dikelola secara baik atau professional, nampaknya kelompok sadar wisata yang menawarkan daerahnya sebagai objek wisata hanya ditawarkan asal-asalan, penunjuk jalan dan penunjuk parkir hanya bibuat dari tulisan dan papan semi permanen hal ini kontroversi dengan banner yang memuat gambar objek wisata di ujung jalan masuk ke lokasi (EJD)
Untuk dapat mendatangi tempat ini cukup mudah karena jalannya sudah beraspal. Walau jalannya sudah beraspal, pada saat mengunjungi Jurug Moncar sekali lagi pengunjung akan menemui jalan yang lobang-lobang yang ukuran beragam mulai dari yang kecil hingga besar. Jadi berhati-hatilah di jalan pada saat mengunjungi tempat wisata Jurug Moncar ini. Untuk menuju wisata alam Jurug Moncar ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua, akan tetapi apabila berniat menggunakan kendaraan roda empat kendaraan tersebut harus diparkir di ujung jalan, karena tidak ada fasilitas parkir. Tempat parkir hanya ditunjuk oleh penunjuk yang ala kadarnya dan tidak ada jaminan keamanan terhadap sepeda motor yang diparkir karena memang tidak ada petugas parkir. Setelah memarkir kendaraan, untuk mencapai lokasi pengunjung harus menuruni lereng bebatuan dengan jalan setapak. Disini pengunjung harus jeli sebab sekali lagi tidak ada pemandu jalan dan jalan berliku kadang bercabang. Jalan setapak yang sengaja dibuat penduduk berupa jalan tanah liat, dapat dibayangkan bila musim hujan tiba maka jalan tersebut akan licin dan pengunjung dapat tergelincir. Medan jalan yang menukik dan sulit dan pohon bambu yang rapat dan padat, mengingatkan kepada pengunjung akan bahaya hewan liar yang terdapat di sekitar lokasi seperti ular yang sewaktu-waktu melintas. Bagi pengunjung yang senang berpetualang jalan setapak ini merupakan medan yang dicari, tetapi tidak direkomendasikan bagi pengunjung yang hanya sekedar ingin menikmati pemandangan alam. Sebab jalan balik dari lokasi berupa tanjakan yang sudut 600. Ketika sampai di lokasi Jurug Moncar pertama-tama akan terlihat air terjun kecil yang berada di atas sebelah kiri dari Jurug Moncar yang mana air terjun kecil ini airnya mengalir menurun dan terbelah menjadi beberapa bagian, karena air mengalir menurun (Jawa: Njurug) dan terbelah maka penduduk setempat menamakan objek wisata ini Jurug Moncar. Air dari Jurug Moncar ini sangat bersih dan masih alami walau terkadang ada beberapa sampah plastik seperti botol bekas minuman, plastik sisa bungkus makanan dari para wisatawan yang tidak bisa menjaga sikap mereka tentang kebersihan lingkungan. Suasana pedesaan yang tenang, aroma asap dapur rumah pedesaan memberikan ketenangan dan perasaan ayem bagi hati pengunjung dan mensyukuri betapa indahnya alam ciptaan Tuhan.
Selain keindahan air terjunnya, Jurug Moncar juga memiliki ekosistem yang baik yang mana di sepanjang arus air dari Jurug Moncar terdapat fauna endemik yang tidak terdapat di tempat wisata lain. Fauna yang khas dari Jurug Moncar ini yaitu hewan kecil seperti kepiting kecil (Dekapoda) yang jumlahnya mencapai ribuan ekor sehingga hewan kecil dapat membuat para wisatawan terpesona dan kagum karena jumlah populasinya yang besar sehingga di sepanjang arus air, di dasar cerukan batu terdapat populasi ikan pemanjat yang mampu memnajat batu dan dapat bertahan hidup beberapa menit tanpa air. Sayangnya wisata alam ini belum dikelola secara baik atau professional, nampaknya kelompok sadar wisata yang menawarkan daerahnya sebagai objek wisata hanya ditawarkan asal-asalan, penunjuk jalan dan penunjuk parkir hanya bibuat dari tulisan dan papan semi permanen hal ini kontroversi dengan banner yang memuat gambar objek wisata di ujung jalan masuk ke lokasi (EJD)